Anna Eleanor Roosevelt lahir di New York City pada 11 Oktober 1884. Dia adalah keponakan Presiden Theodore Roosevelt.
Eleanor memiliki masa kecil yang sulit; ibunya meninggal ketika dia berusia delapan tahun dan ayahnya meninggal dua tahun kemudian.
Setelah kematian orang tuanya, dia dikirim untuk tinggal bersama neneknya yang keras. Eleanor sangat pemalu dan tertutup, tetapi bersekolah di Inggris saat remaja membantu menariknya keluar dari cangkangnya.
Pada usia 18 tahun, dia kembali ke Amerika Serikat dengan keyakinan baru pada dirinya sendiri dan kemampuannya.
Pada 17 Maret 1905, ia menikah dengan sepupu jauhnya, Franklin Delano Roosevelt. Pamannya, Theodore Roosevelt, mengantarnya menyusuri lorong.
Pasangan itu kemudian memiliki enam anak. Di tahun-tahun berikutnya, banyak perselingkuhan Franklin membuat pasangan itu berpisah, meskipun mereka tetap menikah.
Selama Perang Dunia I, Eleanor Roosevelt menjadi aktif dalam pelayanan publik, bekerja untuk Palang Merah.
Setelah Franklin menderita serangan polio pada tahun 1921, Eleanor Roosevelt melangkah maju untuk membantu suaminya dalam karir politiknya.
Dia menjadi sangat aktif dalam hak-hak perempuan, bergabung dengan Liga Pemilih Wanita, berpartisipasi dalam Liga Serikat Buruh Wanita, dan bekerja untuk Divisi Wanita dari Komite Demokratik Negara Bagian New York.
Ketika suaminya menjadi Presiden pada tahun 1933, Eleanor Roosevelt secara dramatis mengubah peran Ibu Negara. Dia tidak puas hanya duduk dan menjadi nyonya rumah tetapi mengambil peran aktif dalam politik dan hak asasi manusia.
Dia adalah Ibu Negara pertama yang mengadakan konferensi SBOBET pers dan hanya mengundang wartawan wanita untuk hadir. Dia juga memiliki kolom surat kabar sendiri yang disebut ‘My Day.’
Selain itu, dia menentang diskriminasi rasial dan fokus membantu orang miskin di negara itu selama Depresi Hebat. Akibat mobilitas Franklin yang terbatas akibat polio, Eleanor Roosevelt menjadi “mata, telinga, dan kaki Presiden”, bepergian ke seluruh negeri dan memberikan informasi objektif kepada suaminya.
Selama Perang Dunia II, dia bepergian ke luar negeri, mengunjungi pasukan Amerika. Eleanor adalah First Lady terlama dalam sejarah dan menunjukkan kepada dunia bahwa First Lady dapat memiliki peran penting dalam politik AS.
Setelah kematian Presiden Roosevelt pada 12 April 1945, Eleanor Roosevelt melanjutkan perannya dalam kehidupan publik.
Presiden Truman mengangkatnya ke Majelis Umum PBB. Dia juga menjadi ketua Komisi Hak Asasi Manusia PBB, di mana dia membantu menulis Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang diadopsi oleh Majelis Umum pada tahun 1948.
Dia menganggap ini sebagai pencapaian terbesarnya. Eleanor Roosevelt juga banyak diminati sebagai pembicara dan dosen serta menerbitkan beberapa buku.